Catatan Akhir Tahun Redaksi GARUDASIBER: Menjaga Nurani di Tengah Kabut Kepentingan

Berita9 Dilihat

Tangerang, RedOwlNews.Com – Tahun kembali menutup lembarannya. Bagi redaksi GARUDASIBER, akhir tahun bukan sekadar momentum refleksi, melainkan ruang jujur untuk menakar sejauh mana pers masih setia pada fungsinya, menyampaikan kebenaran, mengawasi kekuasaan, dan membela kepentingan publik.

Sepanjang tahun ini, GARUDASIBER mencatat satu benang merah yang mengkhawatirkan. Maraknya pelanggaran hukum yang berjalan beriringan dengan pembiaran. Dari peredaran obat keras ilegal, kejahatan lingkungan, tambang tanpa izin, praktik suap, hingga manipulasi pajak.

Semuanya menunjukkan pola yang sama. Hukum kerap hadir terlambat, ragu, atau bahkan absen ketika berhadapan dengan kepentingan besar.

Dalam situasi seperti itu, pers diuji. Tekanan, intimidasi, hingga upaya pembungkaman menjadi risiko nyata. Namun, di situlah nilai jurnalisme diuji. GARUDASIBER meyakini, diam bukan pilihan. Ketika kejahatan dibiarkan, yang rusak bukan hanya sistem, tetapi juga kepercayaan publik terhadap negara hukum.

Redaksi juga mencatat bahwa masyarakat semakin kritis. Pertanyaan sederhana seperti “polisi di mana?” atau “negara hadir atau tidak?” bukan sekadar keluhan, melainkan sinyal peringatan. Ketika keadilan terasa jauh, publik mencari jawaban, dan pers memiliki tanggung jawab untuk tidak memanipulasi harapan itu.

Kami menyadari, pers tidak sempurna. Kesalahan bisa terjadi, kritik adalah keniscayaan. Namun yang tidak boleh hilang adalah keberpihakan pada fakta dan kepentingan publik. GARUDASIBER berdiri pada keyakinan bahwa jurnalisme bukan alat kekuasaan, bukan pula corong pesanan, melainkan kerja nurani yang menuntut keberanian.

Menatap tahun baru, redaksi GARUDASIBER menegaskan komitmen tetap kritis, independen, dan berpihak pada kebenaran. Kami akan terus mencatat, mengingatkan, dan bila perlu mengganggu kenyamanan mereka yang menyalahgunakan kekuasaan.

Karena sejarah selalu mencatat satu hal bukan hanya siapa yang berbuat salah, tetapi juga siapa yang memilih diam. GARUDASIBER memilih untuk tidak diam.

Yudianto, C.BJ., C.IL.J.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *