Tangerang, Ceklisdua.net – Suasana religius yang kental terasa di Masjid Al-Muhajirin, RT003 RW 001, Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, saat warga berkumpul untuk melaksanakan Tasyakuran menyambut tahun baru 2026.
Acara yang mengusung tema zikir bersama dan Khatmil Qur’an ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus ruang silaturahmi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Berbeda dengan perayaan tahun baru pada umumnya yang identik dengan keramaian di jalan raya, masyarakat RT 003/001 memilih memadati masjid sejak malam hari. Kehadiran jamaah yang melimpah—mulai dari tokoh masyarakat, bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak—menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat di bawah pilar-pilar hijau Masjid Al-Muhajirin yang megah.
Sinergi Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa
Kegiatan ini tidak hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga menjadi ajang konsolidasi sosial. Kehadiran tokoh masyarakat bersama pengurus RT dan RW setempat memberikan pesan kuat akan pentingnya persatuan.
Dalam sambutannya, tokoh masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar di tahun 2026, wilayah Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, dijauhkan dari marabahaya dan ekonomi warga semakin membaik.
Kekhusyukan yang Dipimpin oleh Para Ulama
Acara inti dipimpin secara bergantian oleh dua ulama setempat, yaitu Ustadz Zaenudin, BA dan Ustadz Abdul Aziz, BA.
Khatmil Qur’an: Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan secara berurutan, membawa ketenangan bagi siapa saja yang mendengar. Program khataman ini diniatkan agar cahaya Al-Qur’an senantiasa menaungi rumah tangga para warga.
Dzikir Bersama: Setelah khataman, Ustadz Zaenudin memimpin dzikir massal. Suasana menjadi sangat syahdu saat kalimat-kalimat tahlil dan tahmid dikumandangkan secara serempak, membuat banyak jemaah tertunduk khusyuk dalam doa.
Kehadiran Jemaah Wanita dan Generasi Muda
Terlihat dalam pantauan di lokasi, area Masjid Al-Muhajirin dipenuhi oleh jemaah yang duduk rapi di atas karpet merah. Para ibu-ibu tampak antusias mengikuti jalannya acara dari sisi samping dan belakang, sementara anak-anak kecil diajarkan sejak dini untuk mencintai masjid dan tradisi berdoa bersama.
“Ini adalah cara kami mendidik anak-anak. Bahwa pergantian tahun bukan hanya soal kembang api, tapi soal menghitung diri (muhasabah) dan memperbanyak doa,” ujar salah satu warga yang hadir membawa keluarganya.
Harapan di Tahun 2026
Acara ditutup dengan doa penutup yang sangat menyentuh hati, memohon agar kerukunan warga RT 003/001 tetap terjaga. Setelah rangkaian ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah sederhana, di mana warga saling berjabat tangan dan berbagi hidangan tasyakuran yang telah disiapkan.
Melalui acara ini, Masjid Al-Muhajirin kembali menegaskan fungsinya bukan hanya sebagai tempat solat, tetapi juga sebagai pusat peradaban dan pemersatu warga Kedaung Wetan dalam menyongsong masa depan yang lebih berkah di tahun 2026.






